Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada di Tengah Pandemi Berpotensi Jadi Klaster Baru Covid-19

Kompas.com - 21/10/2020, 17:43 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 memiliki tantangan baru.

Sebab, pesta demokrasi lima tahunan ini digelar di tengah pandemi Covid-19.

Pengamat Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Jumadi menilai, kunci sukses penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi Covid-19 yakni sinergitas seluruh elemen yang terlibat dalam kontestasi dan masyarakat sebagai pemilih.

"Semua komponen itu satu kesatuan yang harus saling perlu mendukung. Tidak bisa secara parsial. Karena kita menyelenggarakan pilkada di tengah situasi yang tidak normal, ini bisa diatasi dengan saling menjaga kebersamaan, saling memahami dan penuh kesadaran," kata Jumadi, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Pilkada di Tengah Pandemi, Sekjen PDI-P: Tak Ada Pemimpin yang Mau Mengorbankan Rakyatnya

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan potensi munculnya klaster baru penyerbaran Covid-19 usai pilkada.

Sebab, kerawanan pilkada sekarang ini tidak dilihat pada dimensi aspek sosial politik dan partisipasi, melainkan juga aspek bencana non-alam.

"Di situlah letak penting juga. Tidak ada artinya juga semua tahapan dan prosedur dilaksanakan tapi mengabaikan aspek keselamatan manusia," ujar Jumadi.

Terpenting, kata dia, meyakinkan pemilih agar datang ke tempat pemungutan suara untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember mendatang.

"Mungkin yang membuat masyarakat enggan ke TPS, karena khawatir jaminan protokol kesehatan tidak dijalankan. Oleh karena itu penyelenggara harus mampu memastikan dan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa segala hal berkaitan dengan keamanan dan keselamatan itu sudah terpenuhi di TPS," harap Jumadi.

Baca juga: Pilkada di Tengah Pandemi, Bawaslu: Prinsipnya Terapkan Protokol Kesehatan dan Sanksi Pelanggar

Sebagaimana diketahui, KPU, Bawaslu, DKPP bersama pemerintah dan DPR RI telah memutuskan pelaksanaan pilkada tetap digelar 9 Desember 2020.

Penggiat Kelompok Kerja (Pokja) Rumah Demokrasi, Maryadi menambahkan, penyelengara pilkada di tengah pandemi Covid-19 harus mengutamakan asas kemanusiaan.

"Selain tetap menjaga kualitas demokrasi, semua pihak dituntut untuk memperioritaskan keselamatan kesehatan masyarakat. Dimana selama penyelenggaraan Pilkada berlangsung, harus menyesuaikan dan menerapkan protokol kesehatan," kata Maryadi.

Menurut Maryadi, perdebatan pro dan kontra mengenai pilkada lanjutan harus disikapi dengan bijak agar pilkada dapat berjalan dengan sukses.

Maryadi menekankan, pandemi tidak boleh jadi alasan menurunnya kualitas demokrasi.

Pandemi sekarang ini malah harus dijadikan momentum bagaimana semua pihak bergotong royong melahirkan demokrasi yang berkualiatas dan berintegritas, serta ikut andil dalam menekan penyebaran Covid-19, khusunya di Kalbar.

"Dalam talk show tadi, kita semua sepakat untuk sama-sama bagaimana menyukseskan dan mengawal pelaksanaan pilkada yang aman dan sehat," jelas Maryadi.

Maryadi berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menengahi perdebatan pilkada ditunda atau dilanjutkan.

"Kita berharap ini bisa meningkat partisipasi aktif pemilih pada penyelengaraan dan tidak lupa menciptakan pilkada yang sehat dan aman," ucap Marysadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com