PONTIANAK, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat akan melibatkan psikolog dalam penanganan AD (14), siswi SMP yang diduga dikeroyok 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sebelumnya, perkara pengeroyokan tersebut diduga berawal dari saling adu komentar di Facebook.
"Kami akan berkoordinasi dengan psikolog untuk membantu pelaku dan korban. Yakni memberikan pendampingan hypnoprana dan psikolog klinis," kata
Divisi Hubungan Antar Lembaga KPPAD Kalbar, Sulastri, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Gara-gara Komentar soal Cowok di Facebook, 12 Siswi SMA Keroyok Siswi SMP di Pontianak
KPPAD juga akan berkoordinasi dengan pihak keluarga pelaku dan korban, terutama terkait perlindungan pendidikan anak.
"Kami tidak melakukan pendekatan terhadap pihak sekolah saja, namun dari keluarga mereka juga agar bisa menentukan bagaimana baiknya agar kedua pihak ini mendapatkan perlindungan pendidikan," ujarnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya mereka tidak akan dilema dalam menangani perkara tersebut. Sebab, beberapa pelaku sudah pada tingkat akhir masa sekolah. Hanya saja dua yang lain masih duduk di kelas X atau kelas satu.
Baca juga: Ini Kronologi Pengeroyokan Siswi SMP oleh 12 Siswi SMA Gara-gara Komentar di Facebook
Kemudian ditambah dengan adanya pemberitaan yang cukup vulgar menampilkan identitas mereka di salah satu media lokal.
"Saat ini dua pelaku yang masih kelas X dikabarkan mulai di-bully teman-temannya. Bahkan sampai menangis," ujarnya.
Sementara itu, kasus pengeroyokan tersebut telah ditangani pihak kepolisian dan dalam proses penyelidikan.
"Kemarin kita menerima limpahan perkara dari Polsek Pontianak Selatan. Sekarang masih kita dalami," kata Kanit PPA Polresta Pontianak Inayatun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.