PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, menggelar razia penggunaan masker di sejumlah titik-titik keramaian, seperti pasar dan warung kopi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, warga yang kedapatan tidak memakai masker langsung menjalani tes swab di tempat.
“Dari hasil razia kemarin, ada 15 orang di Pasar Flamboyan dan 48 orang di warung kopi tak menggunakan masker dan langsung diambil sampel swab,” kata Sidiq Handanu kepada wartawan, Senin (3/8/2020).
Handanu menjelaskan, seluruh sampel swab tersebut akan segera diuji laboratorium menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) di Rumah Sakit Untan Pontianak.
Jika hasilnya positif maka akan dikarantina.
“Sebanyak 63 orang itu sebagian warga Kabupaten Kubu Raya,” terang Handanu.
Baca juga: Temuan 5 Kasus Baru dari Razia Masker, Bukti Corona di Pontianak Masih Ada
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menambahkan, razia masker dan uji swab ini digelar dalam rangka untuk tracing dan menelusuri penyebaran Covid-19.
Menurut dia, berdasarkan razia masker di Pasar Flamboyan, di atas 90 persen warga sudah sadar mengenakan masker.
Namun, masih ada sekitar 10 persen yang masih belum sadar.
Ada pula yang mengenakan masker tetapi tidak terpasang secara benar atau asal-asalan.
"Kita harus tetap waspada, jangan sampai muncul kluster baru maupun gelombang kedua," kata Edi.
Baca juga: Tabrak Petugas Dishub dan Terobos Razia Masker, Pemuda Ini Terancam 5 Tahun Penjara
Tak hanya di pasar-pasar tradisional, Pemkot Pontianak juga gencar menggelar razia masker dan uji swab di warung-warung kopi.
Mereka yang terjaring tidak mengenakan masker, langsung dilakukan uji swab. Hasil uji swab tersebut akan diketahui setelah melalui rangkaian tes polymerase chain reaction (PCR).
"Razia dan tes swab ini rutin digelar di titik-titik keramaian karena penularan virus corona sudah pada fase transmisi lokal," ujar Edi.
Ia menjelaskan, tes swab ini memberikan gambaran apakah ada warga yang terpapar Covid-19 di beberapa titik keramaian.