Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sutarmidji: Hampir Semua Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Warga Kalbar

Kompas.com - 10/01/2021, 18:57 WIB
Hendra Cipta,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengatakan, proses identifikasi data keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB, sudah hampir rampung.

Pesawat itu mengangkut 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

“Proses pendataan keluarga penumpang hampir tuntas. Saya rasa hari ini bisa tuntas. Sudah ada sekitar 40 keluarga. Jika ada keluarga di Jakarta, di sini (Kalbar) tidak diambil lagi datanya,” ujar Sutarmidji kepada wartawan, Minggu (10/1/2021).

Menurut dia, hampir semua penumpang tersebut merupakan warga Kalbar.

Baca juga: Ricko Awalnya Pesan Tiket Maskapai Lain, tetapi Dialihkan ke Sriwijaya Air SJ 182

 

Untuk itu, tim petugas telah menyiagakan sejumlah psikolog di posko crisis center untuk memberikan pelayanan yang nyaman agar beban kejiwaan keluarga korban sedikit berkurang.

“Hampir semua kan warga Kalbar. Kalau saya lihat datanya itu mungkin semuanya warga Kalbar,” kata Midji.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan informasi terbaru terkait pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, Sabtu (9/1/2021).

Hadi mengatakan, tim gabungan pencarian telah menandai lokasi yang diduga kuat merupakan tempat black box atau kotak hitam milik pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.

"Saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya juga diduga kuat adalah posisi black box yang kita cari," kata Hadi dalam konferensi pers yang disiarkan Kompas TV, Minggu (10/1/2021).

Dia melanjutkan, hal ini dibuktikan dari adanya sinyal yang dikeluarkan dari black box tersebut terus dipantau dan telah diberi tanda oleh tim. Ia berharap, dalam waktu yang tak terlalu lama, kotak hitam dapat segera diangkat.

"Sehingga dapat menjadi bahan bagi KNKT untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," ujarnya.

"Mudah-mudahan berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Rencana potongan-potongan pesawat yang saat ini berada di kedalaman kurang lebih 23 meter bisa segera diangkat," kata Hadi Tjahjanto.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak dinyatakan hilang kontak. Kabar itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Adita kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).

Baca juga: Ada Temuan Potongan Jenazah, Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Dibawa ke RS Polri

Adita mengatakan, saat ini masih berjalan proses investigasi dan pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com